Dalam sebuah komunitas baik formal maupun informal terdapat berbagai karakter yang berinteraksi. Ada yang lembut, kasar, sopan, beringas, santai, serius, berwibawa, slebor, dan karakter lainnya. Bertemunya berbagai karakter tersebut seringkali dan pastinya menimbulkan geseka-gesekan yang terkadang membuat ketersinggungan bahkan ketersunggingan. Di sinilah momen penting untuk mengukur tingkat kedewasaan seseorang bila bersinggungan dengan sesamanya di sebuah komunitas. Keterbukaan dan kelapangan dada mempunyai peran penting menerima perbedaan. Seseorang di dunia ini tidak ada yang memiliki karakter sama persis dengan orang lain, disparitas semacam ini justru menjadi pengkayaan bahan berdialog antarsesama untuk saling memahami, mengerti, menghargai, melengkapi kelebihan dan kekurangan.
Ideologi ASWAJA mengajarkan prinsip tasaamuh (toleransi) bagi penganutnya untuk dapat hidup berdampingan antarsesama yang memiliki latar belakang heterogen, baik suku, warna kulit, bahasa, negara, madzhab, bahkan agama sekalipun. Bila prinsip toleransi ini dapat dijalankan, maka kerja berat apapun bisa dilaksanakan terasa ringan...
Posting Komentar